blu academy

🧠 Rangkuman Lengkap Bootcamp & Kulwap bluAcademy Batch 14

Periode: 13–22 Mei 2025
Tema Besar: Bangun Kesadaran Finansial: Dari Belanja Impulsif, Beban Utang, hingga Pentingnya Asuransi


πŸ“ Hari 1 – Pembukaan Bootcamp bluAcademy

Tanggal: 13 Mei 2025
Waktu: 19.00 – 21.00 WIB
Tempat: Zoom Meeting
Narasumber: David Kristian (AWM, CFP)

Peserta dikenalkan dengan konsep mindful money dan pentingnya membangun kebiasaan keuangan sehat. Kegiatan dibuka dengan sesi pre-test dan absensi.


πŸ“ Hari 2 – WhatsApp Class: Impulsive Buying & Budgeting

✳️ Apa Itu Impulsive Buying?

Impulsive buying adalah perilaku membeli secara mendadak, tanpa perencanaan, dan sering kali tanpa pertimbangan yang matang.

🎯 Penyebab Umum

  • Emosi seperti marah, sedih, atau stres.
  • Diskon besar dan promo yang menggoda.
  • Faktor lingkungan dan FOMO (Fear of Missing Out).
  • Keinginan membalas kerja keras dengan self-reward.

⚠️ Dampak Negatif

  • Keuangan menjadi tidak terkontrol.
  • Merasa hasil kerja β€œhabis begitu saja”.
  • Tidak memiliki dana darurat saat dibutuhkan.

πŸ“‹ Solusi & Tips dari Narasumber (David Kristian)

πŸ”’ A. Prinsip Dasar

β€œKunci kedewasaan finansial adalah bertanggung jawab atas perencanaan dan pengeluaran.”

🧩 B. Strategi Menghindari Impulsive Buying

  • Envelope budgeting: Pisahkan uang dalam kategori khusus. Gunakan sistem seperti bluSaving agar tidak tercampur.
  • Tunda keputusan pembelian: Jangan langsung beli. Tunggu 10–15 menit atau 1 hari untuk mengevaluasi urgensinya.
  • Checklist pembelian: Jika memenuhi banyak poin kebutuhan β†’ beli. Jika tidak β†’ tinggalkan.
  • Sadari bahwa diskon selalu ada: Jangan panik, tetap utamakan kebutuhan.
  • Pahami trik marketing: Tim pemasaran bekerja agar kita belanja tanpa berpikir panjang. Latih mindful spending.

πŸ’Έ C. Budgeting Efektif

  • Gunakan data pengeluaran 3 bulan terakhir sebagai dasar alokasi.
  • Masukkan self-reward sebagai pos pengeluaran terencana.
  • On-budget spending lebih baik dari impulsive reward.

πŸ›Ÿ D. Dana Darurat

Saat barang kebutuhan rusak atau tumpah di tengah bulan, gunakan dana darurat.
Jika belum punya, alokasikan mulai bulan berikutnya sebagai prioritas.

πŸ’¬ Sesi Diskusi & Pertanyaan Penting

No Pertanyaan Inti Jawaban David
1 Sudah buat budgeting tapi masih khilaf belanja? Budget harus dibagi ke pos-pos. β€œMerasa ada uang” itu ilusi.
2 Gimana bedain kebutuhan dan keinginan berkedok kebutuhan? Kalau β€œberkedok”, berarti bukan kebutuhan. Tanyakan manfaat dan urgensinya.
3 Nahan belanja bikin stres, gimana atasi pikiran negatif? Ganti pikiran negatif dengan fokus ke masa depan yang aman.
4 Boleh gak self-reward? Sangat boleh, asal direncanakan dan dibudgetkan.
5 Tips agar tidak boncos meski sudah budgeting? Harus disiplin dan jujur saat membagi pos. Jangan dicampur-campur.
6 Gimana bedakan self-reward dan impulsive buying? Bukan jenis barangnya, tapi apakah sesuai anggaran atau tidak.
7 Gimana kalau barang penting rusak di tengah bulan? Gunakan dana darurat. Jika belum ada, alokasikan dalam budget berikutnya.
8 Gimana sadari impulsive buying lebih cepat? Latih kesadaran diri. Biasakan tunda beli dan evaluasi motifnya.

πŸ“š Penutup

Materi Impulsive Buying sangat relevan dengan keseharian kita. Banyak peserta menyadari bahwa pola belanja mereka selama ini kurang sehat.

David menekankan pentingnya kesadaran, perencanaan, dan disiplin dalam mengatur keuangan pribadi.

β€œLebih baik dikasih tahu secara gamblang daripada jatuh ke jurang yang sama terus menerus. Gak ada kata terlambat untuk belajar dan berubah.”

– David Kristian


πŸ“ Hari 3 – Kulwap: Utang, Antara Butuh dan Terjerat

πŸ” Topik Utama

  • Pengertian utang dan jenisnya (produktif vs konsumtif)
  • Perbedaan dan dampak utang
  • Strategi menghadapi dan menyelesaikan utang
  • Kebiasaan keuangan sehat

πŸ“š Poin-Poin Penting

πŸ“Œ Utang Bukan Dana Darurat

Paylater, kartu kredit, dan pinjaman online bukan solusi jangka panjang untuk kebutuhan mendesak.
Dana darurat harus berasal dari penghasilan yang disisihkan secara berkala, bukan dari utang.

πŸ’‘ Utang Produktif vs Konsumtif

  • Produktif: Digunakan untuk sesuatu yang menghasilkan, seperti modal usaha, pendidikan, atau properti.
  • Konsumtif: Digunakan untuk gaya hidup atau kebutuhan sesaat seperti gadget, liburan, atau belanja impulsif.

πŸ“Š Rasio Utang Sehat

Total cicilan idealnya maksimal 30–40% dari penghasilan bulanan.
Jika lebih dari itu, kamu sudah memasuki zona berbahaya.

πŸ› οΈ Solusi Jika Utang Sudah Berlebih

  • Gunakan metode snowball: lunasi dari utang terkecil ke yang terbesar.
  • Tambahkan penghasilan: side hustle, freelance, atau usaha tambahan.
  • Ubah gaya hidup: potong pengeluaran, buat budgeting ketat.
  • Pertimbangkan PKPU untuk utang usaha besar (dengan memahami risikonya).

🧠 Mindset Baru soal Utang

Lawan pemikiran: β€œkalau nggak nyicil, nggak akan punya apa-apa.”
Realitanya, bunga, ketergantungan, dan stres justru menjadi beban tambahan.

Jangan gengsi. Jangan terjebak pada gaya hidup sosial media.

βœ… Tips Mencegah Utang

  • Buat dan patuhi budget bulanan
  • Catat setiap pemasukan dan pengeluaran
  • Fokus pada kebutuhan, bukan keinginan
  • Hindari zona nyaman paylater dan cicilan tanpa rencana

πŸ’³ Tentang Paylater & Kartu Kredit

Boleh digunakan dengan bijak, jika dan hanya jika:

  • Dibayar lunas setiap bulan
  • Tidak digunakan untuk belanja konsumtif
  • Tidak menimbulkan ketergantungan

πŸ’Ό Side Hustle dan Konsep IKIGAI

Cari pekerjaan sampingan yang berada di irisan:

  • Apa yang kamu sukai
  • Apa yang kamu kuasai
  • Apa yang dibutuhkan orang lain
  • Apa yang bisa menghasilkan uang

❀️ Penutup

Moderator dan narasumber memberikan jawaban dengan empati dan pengalaman pribadi.
Sesi ini memberikan kesadaran bahwa kebebasan finansial bukan soal besar penghasilan,
tapi tentang bagaimana mengelola uang dengan bijak dan konsisten.

🌟 Kesimpulan

β€œUtang bukan musuh, tapi juga bukan teman baik. Gunakan dengan bijak, bukan karena gengsi atau godaan promo.”


πŸ“ Hari 4 – Kulwap: Pentingnya Asuransi

πŸ”Ή Pembukaan & Interaksi

Sesi dimulai dengan sapaan antusias dari mentor dan ajakan mengisi pre-test.
Peserta aktif merespon topik yang akan dibahas malam itu: asuransi.

Diskusi dibuka dengan studi kasus dan pertanyaan reflektif: β€œApa yang terjadi jika sakit dan tidak punya asuransi?”

πŸ”Ή Respon Peserta

  • Mayoritas peserta belum pernah mengalami krisis kesehatan tanpa asuransi.
  • Salah satu peserta berbagi pengalaman terkait kendala penggunaan BPJS karena domisili belum diperbarui.
  • Respon peserta menunjukkan kecemasan finansial dan menyadari pentingnya dana darurat serta asuransi.

πŸ”Ή Poin Penting dari Materi

Asuransi sebagai Proteksi Finansial

  • Tanpa proteksi, kondisi darurat bisa menghancurkan keuangan.
  • Tidak ada yang benar-benar gratis dalam dunia kesehatan.

Jenis Asuransi yang Direkomendasikan

  • Asuransi Kesehatan
  • Asuransi Jiwa
  • Asuransi Penyakit Kritis (Critical Illness)

Pilih sesuai dengan kebutuhan dan risiko pribadi.

Tips Bijak Memilih Asuransi

  • Tanya-tanya: Konsultasikan sebelum membeli.
  • Baca-baca: Pahami syarat dan ketentuan polis.
  • Hindari kesalahan umum: Banyak klaim gagal karena tidak membaca detail polis.

BPJS vs Asuransi Tambahan

BPJS penting, tetapi bisa dipadukan dengan asuransi swasta untuk perlindungan yang lebih menyeluruh.

πŸ”Ή Sesi Tanya Jawab (QnA)

Berikut adalah beberapa pertanyaan peserta dan jawaban dari pemateri:

Pertanyaan Jawaban Pemateri
Cara atur finansial untuk sandwich generation dengan gaji Rp6 juta. Budgeting adalah kunci utama. Gaji berapa pun akan tetap β€œkurang” jika tidak ada perencanaan yang ketat.
Apakah harus punya lebih dari 1 asuransi? Risiko sakit dan kematian berjalan beriringan β€” maka idealnya punya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Cara membaca dan memahami polis asuransi. Harus dibaca dengan teliti seluruh syarat dan ketentuan. Jangan ragu konsultasi sebelum membeli.
Apakah asuransi jiwa perlu untuk orang single? Ya, karena risiko kematian tidak tergantung status. Tapi sesuaikan dengan tanggungan dan kebutuhan pribadi.
Bagaimana menyesuaikan premi asuransi dengan cashflow? Tidak ada angka pasti. Pastikan total premi tidak mengganggu pengeluaran penting dan cashflow harian.
Kapan sebaiknya membatalkan asuransi jika dirasa terlalu membebani? Evaluasi berkala. Jika premi menyedot lebih dari 40% gaji dan tidak sesuai kebutuhan, pertimbangkan untuk ubah atau hentikan.
Apakah cukup hanya BPJS & asuransi kecelakaan bagi orang dengan mobilitas tinggi? BPJS penting sebagai dasar. Asuransi tambahan diperlukan jika aktivitas mengandung risiko lebih tinggi.

πŸ“Œ Kesimpulan

  • Asuransi bukan untuk memperkaya, tapi untuk melindungi keuangan dari risiko besar.
  • Gunakan BPJS sebagai dasar, kemudian tambahkan asuransi lain sesuai kebutuhan dan kondisi finansial.
  • Baca, pahami, dan konsultasikan sebelum membeli polis.
  • Pastikan premi yang dibayarkan tidak membebani kesehatan finansial.

🌟 Kesimpulan Bootcamp bluAcademy Batch 14

3 Pilar Kesadaran Finansial:

  1. Kontrol belanja & kenali impulsif buying
  2. Kelola dan hindari utang konsumtif
  3. Lindungi keuangan dengan asuransi

β€œLebih baik dikasih tahu secara gamblang daripada jatuh ke jurang yang sama terus menerus.”
– David Kristian

πŸ’™ Terima kasih telah berpartisipasi, bluAcademy Batch 14!
Sampai jumpa di level selanjutnya. Kamu selangkah lebih dekat menuju #FinancialFreedom ✨